Unknown
Gadis Kecil itu meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari cekikkan
mahluk tak berwujud, tubuhnya terguling jatuh di-tangga besi, tangannya
menggapai-gapai berusaha mencari pegangan dan tangan satunya lagi
berusaha melepaskan cekikkan tangan gaib yang mencekik lehernya. Dengan
sangat panik dan ketakutannya, gadis itu berteriak : " Tolong, tolong,
Ampun, Lepaskan ! ". Teriakkannya seperti tersumbat dikerongkongan, tak
mampu bersuara, dengan terengah-engah Ia berusaha menarik nafas, tetapi
mahluk itu tidak mau melepaskan cekikannya, malah semakin bertambah
kuat.
Terdengar Mahluk itu menggeram dahsyat, " Hrrmmm...." dan
kemudian terdengar suara bentakkannya yang menggelegar menyeramkan : "
Sudah kukatakan jangan sekali-kali menceritakan mengenai keberadaan-Ku,
tapi mengapa kau langgar juga ! ". Tercekat hati gadis kecil itu
bertambah-tambah takutnya dan samar-samar mahluk itu mulai menampakkan
wujud dihadapannya.
MAHLUK JAHAT BERUPA JAWARA YANG MENAKUTKAN
Terlihat tangan mahluk itu dengan jari-jarinya yang besar dan gemuk
menunjuk tepat kehidung-nya, dijarinya tampak dipenuhi cincin dengan
batu besar berwarna-warni yang bersinar gelap mengerikan, ditangan
kirinya melingkar akar bahar yang hitam kelam bagaikan seekor ular.
Mahluk itu berpenampilan dan berpakaian sebagaimana Jawara Tempo Doeloe,
yaitu berambut gondrong dengan ikat kepala hitam dan bercelana pangsi
silat hitam tanpa mengenakan baju. Bulu dadanya menyembul didadanya yang
gempal berotot dan berkulit hitam legam. Mukanya yang berbentuk kaku
persegi dipenuhi dengan cambang-bawuk yang semakin menambah seram
penampilannya, apalagi saat membuka mulut terlihat giginya berantakan
dan berwarna kehitaman dengan gigi taring mencuat lancip.
Memelas gadis kecil itu berkata dengan suara tercekat : " Ma...af,
Ampun, Tolong, jangan ganggu saya, lepaskan saya ", sambil berusaha
melepaskan diri dari cekikan mahluk itu.
Tidak ada kata maaf
untuk-mu" terdengar suara menghardik dahsyat dari mahluk itu. Sementara
itu dua remaja laki-laki yang sedang asyik menonton TV, tertegun
mendengar ada suara berdebuk aneh, dan melihat ada yang terguling jatuh
di tangga.
GADIS ITU TERLIHAT MENCEKIK LEHERNYA SENDIRI
Terlihat yang jatuh itu parasnya pucat-pias ketakutan dan tangannya
mencekik lehernya sendiri, sepertinya mulut gadis kecil itu berusaha
berteriak, tetapi tidak terdengar suaranya, tangannya menggapai minta
tolong.
Kemudian keduanya berlari berusaha menolong, mencegah
agar tidak jatuh terbanting kelantai. Salah satunya berkata : " Mini,
apa yang terjadi, kamu kenapa ? ", Mini tidak menjawab malah tiba-tiba
terdengar suara berat menggeram keluar dari mulutnya : " Keberadaan-Ku
sudah diketahui orang gara-gara kamu, kubunuh kau, Hiaaaaayt !".
" Andree, jangan-jangan Mini kesurupan, ayo cepat kita bawa keruang
tengah " berkata salah seorang yang bertubuh kekar kepada temannya, dan
temannya menjawab : " Rio, lihat dia tidak bisa bernafas, harus segera
ditolong ".
Rio dan Andree berusaha melepaskan tangan Mini yang
sedang mencekik lehernya sendiri, ternyata tenaga gadis kecil itu sangat
kuat, dengan susah payah baru kemudian mereka bisa melepaskan kedua
tangan dari lehernya, muka dan bibirnya kelihatan membiru karena
kekurangan oksigen, setelah mulai bisa bernafas lagi, terlihat
berangsur-angsur kembali normal. Akan tetapi badannya masih kejang-kaku
dan dari mulutnya meracau kata-kata yang tidak jelas.
RASA TAKUT MENGHADAPI MAHLUK KASAT MATA
Sebentar kemudian seisi rumah menjadi geger dan berkumpul diruang
tengah dimana Mini dibaringkan. " Ada apa sih, lho koq bisa kesurupan
ya, aduh kasihan lihat lehernya membiru, koq mencekik leher sendiri sih
!, gimana tuh masih belum sadar juga ! katanya jatuh ditangga, untung
tertolong coba kalau tidak, bisa bocor atau sedikitnya patah tulang dia "
demikian suara-suara yang menyatakan kegelisahan dan keprihatinan
melihat keadaan Mini yang masih kejang dan sedang diupayakan
menyembuhkan dengan mengosokkan minyak kayu putih ke-tangan dan kakinya
yang dingin, ada rasa takut yang mencekam karena berhadapan dengan
mahluk yang kasat mata.
JAWARA DARI JAMPANG KULON
Rio mencoba konsentrasi sejenak memusatkan fikiran dan berusaha
memanggil ilmu bathin yang pernah dipelajarinya dari salah satu
Perguruan Silat yang cukup ternama di Ibukota, dan kemudian mencoba
berkomunikasi dengan berkata : " Siapa Kamu dan apa maumu berada ditubuh
gadis ini ! ". Mendengar pertanyaan itu tiba-tiba dengan mendadak
Mini bergerak bangun dan kemudian duduk bersila seakan-akan seorang
Jawara yang duduk dengan pongah dan tangan dipahanya memamerkan sederet
cincin dengan batu yang besar-besar.
Sambil membusungkan
dadanya yang gempal penuh bulu, tangannya kemudian menepuk dadanya
dengan kerasnya, lalu berkata : " Aku Toha Abidin dari Jampang Kulon,
Jawara terkenal tanpa tanding ". Mukanya menoleh menatap kearah Rio.
Terlihat Rio tercekat melihat penampilan mahluk ini, dan sedang
berfikir untuk melakukan tindakan apa. Beberapa yang menonton berteriak
terkejut dan takut, malah beberapa diantaranya cepat-cepat mudur menjauh
dan menatap dengan ngeri kearah Mini yang disurupi oleh mahluk
menakutkan itu. Ada yang memegang erat-erat orang disebelahnya dan
berkata lirih : " Takuuuutt " terlihat Andree bergeser kebelakang Rio,
kelihatannya agak takut juga, atau malah sangat takut (?).
KENGERIAN MENGGANTUNG DI AWANG-AWANG
Toha Abidin menatap kesekeliling dan kemudian menatap kembali
kearah Rio, adalah mata Mini dengan bola mata yang hanya putihnya saja
yang terlihat, menatap kesekeliling dengan nyalang. Situasi demikian
mencekam, kengerian menggantung diawang-awang dan tidak ada yang berani
bergerak ataupun bersuara.
Jam terlihat menunjukan pukul
setengah tujuh malam dan udara terasa dingin mengiris hingga ketulang,
sejenak kemudian kengerian dipecahkan oleh suara Rio : " Demi Allah,
lepaskan dia, berhentilah mengganggu manusia, alam kita berbeda, mengapa
kita tidak hidup berdampingan dengan tidak saling
menganggu................ ".
0 komentar:
Posting Komentar