KELUARGAKU DIGANGGU JIN DARI JAMPANG KULON YANG ISTERINYA 20

 Gadis Kecil itu meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari cekikkan mahluk tak berwujud, tubuhnya terguling jatuh di-tangga besi, tangannya menggapai-gapai berusaha mencari pegangan dan tangan satunya lagi berusaha melepaskan cekikkan tangan gaib yang mencekik lehernya. Dengan sangat panik dan ketakutannya, gadis itu berteriak : " Tolong, tolong, Ampun, Lepaskan ! ". Teriakkannya seperti tersumbat dikerongkongan, tak mampu bersuara, dengan terengah-engah Ia berusaha menarik nafas, tetapi mahluk itu tidak mau melepaskan cekikannya, malah semakin bertambah kuat.
Terdengar Mahluk itu menggeram dahsyat, " Hrrmmm...." dan kemudian terdengar suara bentakkannya yang menggelegar menyeramkan : " Sudah kukatakan jangan sekali-kali menceritakan mengenai keberadaan-Ku, tapi mengapa kau langgar juga ! ". Tercekat hati gadis kecil itu bertambah-tambah takutnya dan samar-samar mahluk itu mulai menampakkan wujud dihadapannya.

MAHLUK JAHAT BERUPA JAWARA YANG MENAKUTKAN

Terlihat tangan mahluk itu dengan jari-jarinya yang besar dan gemuk menunjuk tepat kehidung-nya, dijarinya tampak dipenuhi cincin dengan batu besar berwarna-warni yang bersinar gelap mengerikan, ditangan kirinya melingkar akar bahar yang hitam kelam bagaikan seekor ular. Mahluk itu berpenampilan dan berpakaian sebagaimana Jawara Tempo Doeloe, yaitu berambut gondrong dengan ikat kepala hitam dan bercelana pangsi silat hitam tanpa mengenakan baju. Bulu dadanya menyembul didadanya yang gempal berotot dan berkulit hitam legam. Mukanya yang berbentuk kaku persegi dipenuhi dengan cambang-bawuk yang semakin menambah seram penampilannya, apalagi saat membuka mulut terlihat giginya berantakan dan berwarna kehitaman dengan gigi taring mencuat lancip.
Memelas gadis kecil itu berkata dengan suara tercekat : " Ma...af, Ampun, Tolong, jangan ganggu saya, lepaskan saya ", sambil berusaha melepaskan diri dari cekikan mahluk itu.
Tidak ada kata maaf untuk-mu" terdengar suara menghardik dahsyat dari mahluk itu. Sementara itu dua remaja laki-laki yang sedang asyik menonton TV, tertegun mendengar ada suara berdebuk aneh, dan melihat ada yang terguling jatuh di tangga.

GADIS ITU TERLIHAT MENCEKIK LEHERNYA SENDIRI

Terlihat yang jatuh itu parasnya pucat-pias ketakutan dan tangannya mencekik lehernya sendiri, sepertinya mulut gadis kecil itu berusaha berteriak, tetapi tidak terdengar suaranya, tangannya menggapai minta tolong.
Kemudian keduanya berlari berusaha menolong, mencegah agar tidak jatuh terbanting kelantai. Salah satunya berkata : " Mini, apa yang terjadi, kamu kenapa ? ", Mini tidak menjawab malah tiba-tiba terdengar suara berat menggeram keluar dari mulutnya : " Keberadaan-Ku sudah diketahui orang gara-gara kamu, kubunuh kau, Hiaaaaayt !".
" Andree, jangan-jangan Mini kesurupan, ayo cepat kita bawa keruang tengah " berkata salah seorang yang bertubuh kekar kepada temannya, dan temannya menjawab : " Rio, lihat dia tidak bisa bernafas, harus segera ditolong ".
Rio dan Andree berusaha melepaskan tangan Mini yang sedang mencekik lehernya sendiri, ternyata tenaga gadis kecil itu sangat kuat, dengan susah payah baru kemudian mereka bisa melepaskan kedua tangan dari lehernya, muka dan bibirnya kelihatan membiru karena kekurangan oksigen, setelah mulai bisa bernafas lagi, terlihat berangsur-angsur kembali normal. Akan tetapi badannya masih kejang-kaku dan dari mulutnya meracau kata-kata yang tidak jelas.

RASA TAKUT MENGHADAPI MAHLUK KASAT MATA

Sebentar kemudian seisi rumah menjadi geger dan berkumpul diruang tengah dimana Mini dibaringkan. " Ada apa sih, lho koq bisa kesurupan ya, aduh kasihan lihat lehernya membiru, koq mencekik leher sendiri sih !, gimana tuh masih belum sadar juga ! katanya jatuh ditangga, untung tertolong coba kalau tidak, bisa bocor atau sedikitnya patah tulang dia " demikian suara-suara yang menyatakan kegelisahan dan keprihatinan melihat keadaan Mini yang masih kejang dan sedang diupayakan menyembuhkan dengan mengosokkan minyak kayu putih ke-tangan dan kakinya yang dingin, ada rasa takut yang mencekam karena berhadapan dengan mahluk yang kasat mata.

JAWARA DARI JAMPANG KULON

Rio mencoba konsentrasi sejenak memusatkan fikiran dan berusaha memanggil ilmu bathin yang pernah dipelajarinya dari salah satu Perguruan Silat yang cukup ternama di Ibukota, dan kemudian mencoba berkomunikasi dengan berkata : " Siapa Kamu dan apa maumu berada ditubuh gadis ini ! ". Mendengar pertanyaan itu tiba-tiba dengan mendadak Mini bergerak bangun dan kemudian duduk bersila seakan-akan seorang Jawara yang duduk dengan pongah dan tangan dipahanya memamerkan sederet cincin dengan batu yang besar-besar.
Sambil membusungkan dadanya yang gempal penuh bulu, tangannya kemudian menepuk dadanya dengan kerasnya, lalu berkata : " Aku Toha Abidin dari Jampang Kulon, Jawara terkenal tanpa tanding ". Mukanya menoleh menatap kearah Rio.

Terlihat Rio tercekat melihat penampilan mahluk ini, dan sedang berfikir untuk melakukan tindakan apa. Beberapa yang menonton berteriak terkejut dan takut, malah beberapa diantaranya cepat-cepat mudur menjauh dan menatap dengan ngeri kearah Mini yang disurupi oleh mahluk menakutkan itu. Ada yang memegang erat-erat orang disebelahnya dan berkata lirih : " Takuuuutt " terlihat Andree bergeser kebelakang Rio, kelihatannya agak takut juga, atau malah sangat takut (?).

KENGERIAN MENGGANTUNG DI AWANG-AWANG

Toha Abidin menatap kesekeliling dan kemudian menatap kembali kearah Rio, adalah mata Mini dengan bola mata yang hanya putihnya saja yang terlihat, menatap kesekeliling dengan nyalang. Situasi demikian mencekam, kengerian menggantung diawang-awang dan tidak ada yang berani bergerak ataupun bersuara.
Jam terlihat menunjukan pukul setengah tujuh malam dan udara terasa dingin mengiris hingga ketulang, sejenak kemudian kengerian dipecahkan oleh suara Rio : " Demi Allah, lepaskan dia, berhentilah mengganggu manusia, alam kita berbeda, mengapa kita tidak hidup berdampingan dengan tidak saling menganggu................ ".

0 komentar:

Posting Komentar